Warta Republik.id
Semarang - Polda Jateng baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah menggelar konferensi pers yang menuai kontroversi terkait kematian Gamma, seorang warga Semarang. Konferensi pers tersebut dianggap sebagai upaya penyebaran informasi palsu atau hoax.
Latar Belakang
Kematian Gamma, yang terjadi menjadi perhatian publik. Polda Jateng kemudian menggelar konferensi pers untuk menjelaskan kronologi kejadian. Namun, beberapa poin yang disampaikan tidak sesuai dengan fakta alias hoax.
Kronologi Konferensi Pers
1. Polda Jateng menggelar konferensi pers
2. Dalam konferensi tersebut, disampaikan bahwa kematian Gamma terkait Tawuran dengan barang bukti Sajam dll
3. Namun, beberapa saksi dan keluarga korban mempertanyakan kebenaran informasi tersebut.
4. CCTV tidak membuktikan ada tawuran dan Sajam.
5. Darimana bukti palsu Sajam itu ?
Dimana Reaksi Publik :
1. Netizen mempertanyakan keabsahan informasi yang disampaikan Polda Jateng.
2. Keluarga korban menyangkal beberapa poin yang disampaikan.
3. Organisasi masyarakat sipil meminta klarifikasi dan transparansi.
Adapun Tanggapan Polda Jateng :
1. Polda Jateng membantah tuduhan penyebaran hoax.
2. Polda Jateng menyatakan komitmen untuk menyelidiki kasus tersebut secara transparan.
3. Polda Jateng berjanji untuk memberikan informasi akurat dan terkini.
Konferensi pers Polda Jateng terkait kematian Gamma menuai kontroversi. Publik menuntut transparansi dan kebenaran informasi. Polda Jateng harus menjaga kepercayaan publik dengan menyampaikan informasi akurat dan terkini.
Alangkah memalukan Polda Jateng juga menyesatkan Media Pers guna bisa kasus Gamma ditutup,Benar- benar sadis dan penjahat berseragam .
Referensi
1. Polda Jateng. (2023). Kronologi Kematian Gamma.
2. Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2023). Pedoman Penyebaran Informasi.
3. Dewan Pers Indonesia. (2023). Kode Etik Jurnalistik.