KENDAL, WARTAREPUBLIK --
Tokoh masyarakat dan puluhan warga Desa Winong Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal Jawa Tengah,
menolak keberadaan Tambang galian C. Pasalnya, kegiatan tambang tersebut selain menimbulkan kerusakan lingkungan, juga melakukan penutupan akses jalan dari Desa Winong ke Dukuh Duren.
Hal tersebut tertuang dalam surat permohonan Warga Desa Winong kepada
Gubernur Jawa Tengah C/Q Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah.
Warga Desa Winong Kendal menggelar pertemuan di Aula kantor Balai Desa Winong, Selasa 23 Mei 2023. Dalam pertemuan tersebut, selain menolak keberadaan Tambang galian C, Warga Winong juga menolak permohonan wilayah izin usaha pertambangan, AN PT Parama Miguno Bumi.
Warga menuntut dibatalkan izin WIUP PT Parama Miguno Bumi beroperasinya perusahaan tambang galian C. Hal itu, karena tidak adanya sosialisasi/koordinasi oleh pihak penambang PT Parama Miguno Bumi dengan warga pemilik lahan, akibatnya masyarakat yang terdampak atas kegiatan galian C tersebut. Bahkan salah satu perusahaan tambang galian C tersebut pernah melakukan Penambangan Tanpa Izin (PETI) di lokasi tersebut yang meninggalkan kerusakan lahan, mengakibatkan kondisi tanah yang tidak beraturan. Apalagi pengusaha tersebut tak pernah memperhatikan warga dan juga tidak pernah memberikan kompensasi/CSR kepada warga masyarakat setempat.
Intinya warga Desa Winong meminta kepada Bapak Gubernur Jawa Tengah C/Q Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah untuk menolak Izin Pertambangan AN PT Parama Miguno Bumi.
Keberadaan tambang galian C PT Parama Miguno Bumi di Desa Winong Kendal, belakangan tengah menjadi sorotan. Pasalnya, Dinas ESDM Povinsi Jawa Tengah mengeluarkan WIUP
padahal didalamnya terdapat fasum, kenapa fasum masuk dalam wilayah izin usaha pertambangan?
Mereka juga menutup akses jalan dari Desa Winong ke Dukuh Duren.
Salah seorang tokoh masyarakat Desa Winong yang tidak mau disebutkan namanya, meminta kepada Bupati Kendal, Camat Ngampel dan Kepala Desa Winong untuk membuka kembali akses jalan tersebut, sehingga kegiatan warga masyarakat dari Desa Winong menuju Dukuh Duren dapat berlangsung seperti sedia kala.
Hingga berita ini diunggah, belum bisa menghubungi pemilik tambang, serta belum berhasil mengkonfirmasi ke dinas terkait.
(Tim/Red)