Masjid Agung Jawa Tengah Destinasi Wisata Rohani di Semarang -->

Header Menu


Masjid Agung Jawa Tengah Destinasi Wisata Rohani di Semarang

Saturday 17 February 2024

SEMARANG, WARTA REPUBLIK -- Masjid Agung Jawa Tengah adalah salah destinasi wisata rohani. Masjid provinsi Jawa Tengah ini dibangun sejak 2001 dan diresmikan pada tahun 2006 lalu oleh Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009, Susilo Bambang Yudhoyono.

Tidak hanya memiliki ukuran yang besar dan mampu menampung hingga total 16 ribu jamaah jika serambi masjid digunakan, masjid ini juga memiliki keunikan berupa payung-payung raksasa yang terletak di area serambi masjid, yang jika mengembang akan mengingatkan kita pada payung-payung di Masjid Nabawi di Madinah.

Namun perlu diketahui payung-payung ini tidak selalu dibuka, karena tergantung cuaca dan hanya ketika acara-acara besar dan juga saat Sholat Jumat.

Masjid Agung Jawa Tengah adalah yang Lerbesar dan termegah serta merupakan ikon dan kebanggaan masyarakat provinsi tersebut. Masjid ini juga merupakan salah satu masjid terbesar di Indonesia.

Arsitektur masjid memadukan tiga gaya. Arsitektur Jawa diwakilkan pada bagian badan atap masjid yang berbentuk limas serta dasar tiang masjid bermotif batik seperti model tumpal, untu walang, kawung, dan parang-parangan.

Arsitektur Arab dapat dilihat dari kubah puncak masjid dan dinding masjid yang dihiasi kaligrafi. Arsitektur Roma-Yunani terlihat pada desain interior dan pewarnaan sudut- sudut bangunan.

Salah satu ciri khas masjid ini adalah enam buah payung hidrolik raksasa yang berada di teras masjid. Payung yang dapat membuka dan menutup secara otomatis ini mengadopsi model yang terdapat di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Dengan tinggi masing-masing 20 meter dan bentangan hingga 14 meter, payung ini berfungsi sebagai atap kala jumlah jamaah tengah meluap.

Masjid Agung Jawa Tengah adalah yang Lerbesar dan termegah serta merupakan ikon dan kebanggaan masyarakat provinsi tersebut. Masjid ini juga merupakan salah satu masjid terbesar di Indonesia.

Masjid megah ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009, Susilo Bambang Yudhoyono dengan menandatangani prasasti yang terbuat dari batu alam setinggi 3,2 meter dan berat 7,8 ton. Batu alam ini didatangkan dari lereng Gunung Merapi.

Arsitektur masjid memadukan tiga gaya. Arsitektur Jawa diwakilkan pada bagian badan atap masjid yang berbentuk limas serta dasar tiang masjid bermotif batik seperti model tumpal, untu walang, kawung, dan parang-parangan. Arsitektur Arab dapat dilihat dari kubah puncak masjid dan dinding masjid yang dihiasi kaligrafi. Arsitektur Roma-Yunani terlihat pada desain interior dan pewarnaan sudut- sudut bangunan.

Salah satu ciri khas masjid ini adalah enam buah payung hidrolik raksasa yang berada di teras masjid. Payung yang dapat membuka dan menutup secara otomatis ini mengadopsi model yang terdapat di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Dengan tinggi masing-masing 20 meter dan bentangan hingga 14 meter, payung ini berfungsi sebagai atap kala jumlah jamaah tengah meluap.

Keistimewaan lainnya adalah menara Asma’ul Husna setinggi 99 meter. Menara yang disebut dengan Al Husna Tower ini terletak di pojok barat daya masjid dan dapat dilihat dari radius 5 kilometer. Keberadaan menara tersebut merupakan simbol kebesaran dan kemahakuasaan Allah Swt.

Menara pun berfungsi sebagai destinasi wisata religi. Selain udara yang segar, teropong di menara memanjakan pengunjung sehingga mereka dapat menikmati pemandangan indah kota Semarang dan kapal-kapal di pelabuhan Tanjung Emas.

Di plaza masjid terdapat banner bertuliskan Gerbang Al-Qanathir yang berarti megah dan bernilai. Di sini terdapat 25 tiang Al-Qanathir sebagai simbol 25 rasul yang membentuk satu lengkungan melingkari plaza.

Melangkah ke bagian dalam, akan tampak pintu bergaya khas Jawa. Setelah melewati pintu, terlihat ruang yang sangat luas dan megah didominasi warna cokelat muda pada lantai dan aksen kayu berwarna hijau pada atap bagian dalam.

Mihrab masjid terlihat anggun dengan pigura yang terbuat dari ukiran kayu. Bagian mimbar berasal dari dinding yang sengaja dibuka dengan memberikan ruang di dalamnya untuk tempat khatib berkhotbah. Lampu gantung berbentuk lingkaran yang cenderung minimalis menimbulkan kesan keanggunan dan kebersahajaan.

Di samping sebagai tempat ibadah dan syiar agama, Masjid Agung Jawa Tengah merupakan objek wisata, khususnya wisata religi. Banyaknya orang yang berkunjung pun memberi dampak nyata terhadap perkembangan ekonomi masyarakat sekitar. (*)

*Masjid Agung Jawa Tengah*

Alamat: Jl. Gajah Raya, Sambirejo, Kec. Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah
Harga Tiket Masuk: Gratis