Bandar Lampung, WARTAREPUBLIK.com - Ribuan Penumpang Kereta Api dari Stasiun Tanjungkarang-Baturaja-Kertapati Kembali Gagal Berangkat Akibat Jalur Amblas.
Puluhan ribu penumpang kereta api yang hendak bepergian dari Stasiun Tanjungkarang, Baturaja, dan Kertapati kembali kecewa karena empat kereta penumpang yang hendak beroperasi tidak bisa berjalan akibat jalur amblas yang masih dalam proses normalisasi. Masalah ini terjadi pada Sabtu, 29 April 2023, dan menjadi berita yang cukup memprihatinkan bagi para penumpang yang telah menunggu dengan sabar.
Menurut Pelaksana Manager Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang, M Reza Fahlevi, normalisasi jalur sebenarnya sudah selesai dilakukan pada Jumat, 28 April 2023, dengan uji coba perjalanan kereta api melintasi jalur hilir dengan kecepatan terbatas. Namun, pada Sabtu pagi, masalah amblas kembali terjadi, sehingga membuat empat kereta penumpang tidak bisa beroperasi.
Hal ini tentu menjadi kabar buruk bagi para penumpang yang sudah berada di stasiun dan menunggu dengan sabar. Selain itu, banyak penumpang yang mengalami kerugian akibat penundaan perjalanan, terutama mereka yang harus membatalkan rencana perjalanan karena tidak bisa menunggu lebih lama.
PT KAI Divre IV Tanjungkarang menjamin bahwa pihaknya akan terus bekerja keras untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin, dan mengupayakan agar semua penumpang dapat bepergian dengan aman dan nyaman. Namun, para penumpang juga diimbau untuk memperhatikan informasi terkini mengenai jadwal perjalanan kereta api, terutama jika terdapat kondisi cuaca yang tidak mendukung atau masalah teknis pada jalur kereta api.
Masalah amblas pada jalur kereta api memang menjadi hal yang cukup sering terjadi di Indonesia, terutama pada musim penghujan. Oleh karena itu, PT KAI selalu melakukan pemeliharaan dan perbaikan secara berkala agar jalur kereta api dapat beroperasi dengan baik dan aman. Namun, meskipun upaya telah dilakukan, namun adanya faktor alam yang tidak dapat diprediksi membuat jalur kereta api tetap rentan mengalami masalah seperti ini.
Kondisi ini tentu sangat merugikan para penumpang yang memilih transportasi kereta api sebagai sarana perjalanan mereka. Sebagai langkah preventif, PT KAI seharusnya meningkatkan kualitas pemeliharaan dan perbaikan jalur kereta api agar tidak rentan mengalami masalah seperti amblas.
Selain itu, PT KAI juga harus memberikan informasi yang akurat dan terkini kepada para penumpang mengenai jadwal perjalanan kereta api, terutama jika terdapat kondisi cuaca yang buruk atau masalah teknis pada jalur kereta api. Hal ini penting agar para penumpang dapat mempersiapkan diri dengan baik dan tidak mengalami kerugian akibat penundaan perjalanan yang tidak terduga.
Terakhir, pemerintah juga perlu memberikan perhatian serius terhadap kondisi jalur kereta api di Indonesia. Dalam hal ini, pemerintah harus memperkuat regulasi dan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang transportasi kereta api agar mereka dapat beroperasi dengan baik dan memenuhi standar keamanan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, diharapkan ke depannya tidak akan terjadi lagi masalah seperti amblas pada jalur kereta api yang dapat merugikan banyak pihak. Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan bahwa transportasi kereta api dapat beroperasi dengan baik dan aman, sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. (Wr. G*/)