West Nias (WARTAREPUBLIK.COM) - (27/3/2023), Untuk mendorong agar pemerintah daerah (pemda) memperkuat KolaborAksi dengan pihak-pihak terkait dalam upaya mengembangkan potensi pariwisata yang ada di daerahnya serta mempromosikan destinasi wisata melalui pelaksanaan event, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengundang beberapa Kepala Daerah untuk berdiskusi terkait pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayahnya masing-masing.Pertemuan KolaborAksi dengan Manteri Parekraf yang dilaksanakan di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, pada Jumat (24/3/2023), dihadiri oleh Kepala Daerah atau yang mewakili Kepala Daerah dari Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Batubara, Kabupaten Subang, Kabupaten Bima dan Kabupaten Flores Timur.menyampaikan bahwa target Pemerintah Kabupaten Nias Barat di sektor pariwisata yakni terbangunnya dua kawasan destinasi pariwisata baru antara lain Kawasan Destinasi Wisata Kamadu Beach di Kecamatan Sirombu dan Kawasan Destinasi Wisata Sunset Humene di Kecamatan Moro’o.
West Nias RegentAttends Collaborative Action Meeting with Menparekraf, Discusses Development of Tourist Destinations
“Terkait pembangunan dua kawasan ini, Pemkab Nias Barat telah menyiapkan dokumen studi kelayakan dan grand design/ master plan pembangunan kawasan serta sertifikat tanah sebagai legalitas clean and clear lahan. Pada tahun 2023, Pemkab Nias Barat juga telah mengalokasi anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Nias Barat untuk pembangunan kawasan destinasi pariwisata dimaksud walaupun jumlahnya sangat terbatas,” jelas Bupati Khenoki Waruwu melalui paparannya.
Lebih lanjut Bupati Nias Barat mengharapkan adanya dukungan dari Kemenparekraf RI untuk membantu Kabupaten Nias Barat dalam hal penganggaran pembangunan Kawasan Destinasi Wisata Sunset Humene dan Kamadu Beach.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, saat menyampaikan arahan mengaku cukup terkesan dengan potensi pariwisata dan kebudayaan yang unik dan menarik yang dimiliki oleh Nias Barat sebagaimana telah disaksikannya sendiri saat menghadiri event Festival Pesona pada bulan Juni 2022 lalu.
Menparekraf Sandiaga Uno lebih lanjut menyampaikan bahwa secara umum Kepulauan Nias sebenarnya masuk dalam ekosistem Destinasi Super Prioritas Danau Toba namun saat ini harus diakui dampaknya belum signifikan bagi Kepulauan Nias.
Ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk berkolaborasi dalam pengembangan pariwisata di Kepulauan Nias. Aksesibilitas dan Amenitas menjadi isu dan tantangan dalam pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Nias Barat.
“Sudah ada instruksi Presiden dan pendanaan dari Kementerian Keuangan jumlahnya Rp. 32 triliun untuk membangun infrastruktur dasar yang ada hubungan dengan pusat produksi, pariwisata, dan juga infrastruktur yang berhubungan dengan perhubungan. Jadi jika Bapak/Ibu ingin agar akses menuju destinasi wisata di daerahnya (pembangunannya) dapat diprioritaskan, silakan bersurat ditujukan ke saya dan ke Menteri PUPR,” kata Sandiaga.
Selain itu, Sandiaga juga mendorong pemerintah daerah untuk menyiapkan sarana-sarana amenitas berbasis ecotourism dan menyiapkan atraksi di daerah melalui pelaksanaan event.
“Saya ingin mendorong pemerintah daerah menghadirkan event-event yang menarik dan berkualitas. Jadi event ini menjadi media promosi dari potensi wisata yang ada di daerah masing-masing,” katanya.
Dalam pertemuan ini Menparekraf Sandiaga didampingi Direktur Pemasaran Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf, Dwi Marhen Yono; Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf/Baparekraf, Itok Parikesit; dan Sesdep Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Oneng Setiaharini.
Pendidikan memang tidak menjamin sukses, tapi tanpa pendidikan kehidupan ini menjadi lebih sulit.
Wisata seyogianya tidak sekadar mengajarkan pengetahuan, namun semestinya juga mampu merangsang perkembangan ke arah yang lebih baik.
Reporter Mareyus Gulo