.com-Nias Barat, Pada Pemilu tahun 2019, secara khusus Kabupaten Nias Barat tidak memiliki perwakilan di DPRD Provinsi Sumatera Utara.
Nias Barat yang berada di Dapil Sumut 8 dengan kuota 6 kursi, hanya menjadi penyumbang suara kepada tokoh-tokoh politik di Luar Nias Barat.
Bukan tidak ada tokoh politik yang hebat dan mampu yang maju pada Pileg Tahun 2019, sebut saja mantan Bupati Nias Barat Adrianus Aroziduhu Gulo (AA. Gulo) yang maju melalui Partai Demokrat, hampir saja menang, tetapi harus puas sebagai Runner Up dan tidak berhak mendapat kursi. Edward Zega yang juga mantan Bupati Nias Utara yang berhak atas 1 Kursi dari Partai Demokrat pada saat itu.
Sebelum membahas cukup jauh tentang sosok Putra/Putri Nias Barat yang maju di dapil 8 Sumut, hal yang penting diketahui pada tahun 2019, mantan Bupati AA Gulo adalah sosok yang sangat tepat sebenarnya, tetapi tidak mendapat dukungan politik penguasa saat itu di Nias Barat, karena Bupati yang berkuasa saat itu adalah Partai PDIP, bahkan belum hilang dalam ingatan kerasnya rivalitas Pilkada 2016.
Tentu pada Pemilu 2024 yang akan datang, masyarakat perlu mengetahui dan memahami bahwa salah seorang tokoh politik putra asli Nias Barat yang akan maju memperebutkan 1 dari 6 kursi DPRD Sumut 8 adalah Yamotuho Gulo, yang maju melalui Partai Gerindra.
Yamotuho Gulo bukan sosok baru di perpolitikan Nias Barat, beliau telah 2 periode menjabat sebagai anggota DPRD yakni 2009 s.d. 2014 dan 2014 s.d. 2019.
Pada Pilkada Tahun 2020 Yamotuho Gulo bertugas sebagai Ketua I Pemenangan Khenoki-Era Era. Beliau memunculkan jargon "I Love You Full" yang kemudian sangat terkenal, melambangkan rasa cinta warga kepada sosok Khenoki Waruwu yang dikenal dekat dan peduli terhadap masyarakat. Pada perhelatan Pilkada tersebut, Khenoki Waruwu terpilih sebagai Bupati Nias Barat.
Pria berkacamata dan tampak awet muda, kelahiran 19 Februari 1974 ini, telah mendaftarkan diri sebagai salah seorang Bacaleg Gerindra di Dapil 8 Sumut.
Diantara tokoh politik yang disebut-sebut maju, Yamotuho adalah sosok yang sangat potensial, bukan saja karena kepiawaian, kepedulian dan kemampuannya secara politik serta memiliki jaringan luas dan cukup dikenal di kepulauan Nias, tetapi saat ini, seperti diuraikan di atas, bahwa ada perbedaan yang mendasar dari sisi dukungan politik terhadap Yamotuho, yang menjadi pembeda dan penyebab mengapa pada pemilu 2019 Nias Barat hanya sebagai penyumbang suara terhadap caleg di luar Nias Barat.
Pada Pemilu 2024, Yamotuho Gulo mendapat dukungan politik yang jelas dan nyata. Masyarakat perlu mengetahui bahwa Putra Bupati Nias Barat Kevin Waruwu adalah Ketua DPC Gerindra, sementara Yamotuho Gulo mantan Wakil Ketua Tim Pemenangan, juga maju melalui Partai Gerindra, sudah dapat ditebak bahwa Yamotuho mendapat dukungan yang kuat dan luas khususnya di Nias Barat.
Melihat catatan perolehan suara dapil Sumut 8 pada 2019, Thomas Dachi yang berhak atas kursi partai Gerindra hanya memperoleh 7.792 suara dari total 23.574 suara Gerindra. Bukan sebuah kemustahilan pada Pemilu 2024, Yamotuho Gulo mendapat suara pemilih khusus Kabupaten Nias Barat jauh melebihi caleg Gerinda yang lain.
Dengan hitungan tersebut dan melihat DPT Nias Barat Tahun 2019 sebanyak 58.963 pemilih, kalau saja setengah DPT memilih Yamotuho Gulo, maka sudah dapat dipastikan Yamotuho berhak atas 1 Kursi di DPRD Sumut.
Dengan demikian, pemilih di Nias Barat, diharapkan memfokuskan suaranya kepada sosok yang potensial, agar suara warga Nias Barat tidak hanya sebagai penyumbang kemenangan tokoh di luar Nias Barat.
Yamotuho berkomitmen memperjuangkan aspirasi masyarakat kepulauan Nias, khususnya Nias Barat, yang mana jalan dan jembatan menuju Nias Barat serta sejumlah permasalahan yang butuh perhatian pemerintah, wajib diperjuangkan.
"Kita butuh wakil rakyat yang tidak hanya kapabel saja, tapi juga peka dan paham kegentingan yang dirasakan masyarakat sebagai bahan dalam penyusunan kebijakan yang betul-betul berpihak kepada rakyat. Itulah semangat saya," kata Yamotuho usai mendaftarkan diri di DPD Gerindra Sumut (05/01/2022).
@Mars*